Sabtu, 15 Desember 2012

SEMPATKAN BACA................... NATAL



NATAL
Apa yang pertama kali terfikirkan oleh anda ketika, mendengr kata natal?.....(ingat, dan fikirkan sejenak..)


Ada berbagai macam jawaban orang, ketika mendengar pertanyaan ini. Ada yang menjawab: 1. pesta ultah,
2. kado/hadiah,
3. pakaian baru,
4. kendaraan baru,
5. kumpul dengan keluarga,
6. bayi mungil dalam palungan,
7. pohon natal,
8.santaclauss,
9. liburan,
10. atau langsung terbayang tahun baru sudah didepan mata,
11. lahirnya JURUSELAMAT,
12. tidak terbayang apa-apa (seperti saya) dsb.  
Semua hal itu mengenai kegembiraan tentunya.
Sekarang jika pertanyaanya kita rubah sedikit, apa yang anda rasakan, ketika natal tiba?(...ingat dan renungkan sejenak..)

Maka jawaban ada dua, yaitu: senang, bagi yang menjawab nomor 1-11 pada pertanyaan pertama, dan tidak merasa apa-apa bagi yang menjawab nomor 12.
Mungkin banyak diantara kita, yang sudah lama tidak merasakan indahnya hari natal, mungkin sejak berakhirnya, masa sekolah minggu atau mungkin masa remaja(seperti saya).
Sejak kecil, (kebanyakan diantara kita, termasuk saya) kita sudah dikenalkan orang tua tentunya dengan natal, dengan mengikutkan kita diacara-acara natal sekolah minggu. Tentunya semasa anak-anak kita sangat menaNtikannya karena selalu ada baju baru (bagi kebanyakan keluarga dengan ekonomi ngepas baju baru ya sekali setahun. Cth ortuku) dari orang tua, jika memungkinkan dengan sepatunya juga. Tapi dengan syarat ikut dalam acara natal sekolah minggu. Kebiasaan ini biasanya berlanjut sampai remaja. Selepas remaja kebiasaan ini mulai pudar, biasanya disertai pudarnya juga perasaan senang menjadi biasa saja (sperti saya).
Perubahan ini, bukan semata-mata karena hilangnya kebiasaan ikut serta dalam perayaan natal (bukan sekedar penonton), tapi kebanyakan kita tidak dikenalkan dengan arti natal yang sesungguhnya sejak kita, mengikuti natal pertama kita waktu sekolah minggu. Kebanyakan orang (termasuk saya), waktu sekolah minggu ikut dalam perayaan natal adalah karena iming-iming baju dan sepatu baru, tanpa tau makna natal yang sesungguhnya. Saya hanya tau, jika acara natal, maka semua orang akan berkumpul digereja(biasanya malam), lalu ada liturgi pembacaan ayat ALKITAB, biasanya saya hafal luar kepala. Mungkin ada teman lain yang menari, ada yang baca puisi, drama dan lain lain. Lalu akan banyak penonton digereja, yang sangat rame dan ribut seperti dipasar. Apalagi jika ada anak yang salah maka akan terdengar seperti penonton opera, tertawa sekeras-kerasnya. Setelah natal pada masa remaja juga tidak jauh berbeda.
Setelah masa remaja berlalu, saya sangat jarang ikut serta dalam perayaan natal, seringnya hanya jadi penonton (kayak bioskop ya!!). dan menjadi bagian dari orang-orang yang tertawa keras-keras saat ada yang rasanya lucu..(walaupun tidak layak diketawai). Atau bagian dari orang yang bercerita dengan teman disamping saat tidak ada yang bisa menarik perhatian (benar-benar seperti nonton opera).
Kalupun terkadang ikut perayaan natal, biasanya karena ada cewek yang agak “gimana gitu” bagi seorang cowok, atau cowok, “gak gimana-gimana” buat cewek.
Aku tidak akan menjelaskan apa makna natal disini, jadi mari kita renungkan bersama (kalu mau jujur saya juga tidak tahu).
Dari yang sering saya perhatikan dari natal-natal yang pernah saya hadiri, biasanya acar ibadah antar 1 sampai 1,5 jam, atau jika yang hadir banyak, paling lama 2 jam, karena mandurungnya lama atau korr nya banyak. Dan acara hiburan bisa dua kali lipat. Bisa antar 3 sampai 4 jam. Apalagi ada artis ibukotanya, hahhh maunya semalam suntuk (ntar dianggap organ tunggal ya heheheh).
Yang saya tau natal itu adalah acara perayaan hari lahir, atau ultah bahasa kerennya. Biasanya kalu orang-orang sukses (dalam arti materi) kebanyakan merayakan ultah memang dengan pesta. Jadi tak ada yang salah dengan natal yang kita rayakan dengan suka cita, bergembira, berbagi atau bertukar kado. Tapi yang sering terjadi, kegembiraan kita membuat kita lupa, tentang ultah siapa yang kita rayakan dalam natal.
Kalu dengan kalimat2 seperti ini akan sedikit susah kita pahami. Mari kita buat sedikit perbandingan.
Ultah si A
Ultah YESUS
  1      Lahir, di pondok kecil hanya ditemani sibaso(dukun beranak)




     2.      Sekolah dan jadi sarjana.
     3.      Jadi orang sukses secara duniawi

     4.      Mati dengan saur matua, dan kaya raya. (bagi yang tidak mengerti saur matua tanya orang batak terdekat)

    5.      Merayakan ultah(wkt masih hidup), atau dirayakan oleh pomparannya sangat layak dengan pesta besar(pomparan=anak cucu)

     1.      Lahir di kandang domba (bagi yang tidak pernah lihat kandang domba coba bayangkan kandang lain, mungkin kuda, lembu, kambing, atau yang lebih ekstrim babi, bagi orang batak)
      2.      Tidak sekolah sama manusia
    3.      Mati dengan hukuman paling hina didunia (secara duniawi) pada waktu muda
       4.      Sukses secara rohani


    5.      Sangat tidak layak dirayakan dengan pesta (secara duniawi)
    6.      Tapi sangat layak dirayakan dengan pesta rohani yang sebesar-besarnya. Oleh pomparannya (orang kristen)

Mari kita bandingkan sekarang, apakah layak orang yang digantung mati pada masa mudanya kita rayakan ultahnya dengan hura-hura, berpesta, besar dengan musik berdentang (Bukan mau mengatai, teman-teman yang biasanya ibadah dengan alat musik lengkap, seperti dikharsmatik, memang ada banyak orang akan lebih kusyuk ibadahnya dengan ibadah seperti itu.)(dengan lagu-lagu, sering bukan lagu rohani), menari, tertawa dsb? (JIKA DILIHAT KEMATIAN TUHAN YESUS SECARA MANUSIA)
Kita lupa, DIA tinggalkan surga demi keselamatan kita dari dosa. Dan menggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. (tentunya kita tidak bisa memisahkan hari kelahiran, kematian, dan kebangkitan kembali)
Tapi sebagai Tuhan, yang telah datang menyelamatkan kita kita sangat layak berpesta, yaitu pesta rohani Yang sebesar-besarnya.
Sekarang pertanyaanya...apakah natal yang kita lakukan kebanyakan sekarang adalah pesta rohani? Atau hura-hura? Tempat kita bertmu dengan teman-teman lama,dan tertawa sekedar melupakan masalah kantor, krja, atau kuliah kita?
Mari kita temukan kembali kebahagiaan natal kita, sekarang tapi bukan lagi kebahagiaan duniawi, tapi kebahagiaan secara rohani.
Mari kita maknai natal sebagai pesta rohani dan pesta iman.
Mari kita lihat pengertian pesta sejenak. Pesta, adalah acara dimana kita berbagi sesuatu yang ada pada kita dengan orang lain disekeliling kita. Tentunya jika kita punya uang banyak kita akan bisa buat pesta yang besar dengan banyak tamu. Banyak makanan, banyak hiburan, yang kita persembahkan bagi tamu-tamu kita.
Saya tidak akan menjelaskan apa pesta rohani atau pesta iman disini (saya juga kurang tahu), tapi saya hanya mau katakan,
Hanya mereka yang punya kekayaan rohani, punya kekayaan iman yang bisa berpesta rohani, dan berpesta iman.
Sekarang mari kita lihat diri kita, apakah kita orang-orang yang sudah layak merayakan pesta rohani, dan pesta iman?


Semoga tulisan kecil ini bisa jadi perenungan pra natal bagi kita. Mari kita siapkan, kekayaan iman dan rohani kita dalam pesta rohani. Sesedikit apapun itu, karena dalam pesta ini kita akan bertambah kaya.
Selamat hari NATAL 25/26 desember. Dan Tahun baru 1 januari 2013

KASIH KRISTUS BERSAMA KITA. AMIN..........

SANDRO HUTAPEA

0 komentar:

Posting Komentar